Hafalan
bagi penuntut ilmu sangat dibutuhkan. Ilmu di dalam hati tentu lebih
baik dari ilmu dalam kitab. Dengan hafalan Al Qur'an atau hadits,
seorang penuntut ilmu dapat mengambil faedah di mana pun ia berada tanpa
mesti memikul banyak kitab. Di antara cara yang paling bagus untuk
menguatkan hafalan adalah dengan mengamalkan ilmu yang telah dihafal.
Sufyan Ats Tsauri berkata, "Ilmu semakin kuat di benak jika diamalkan. Jika tidak, ilmu itu lambat laun akan hilang."
Asy Sya'bi dan Waqi' berkata, "Kami dimudahkan menghafalkan hadits dengan mengamalkannya."
Sebagian ulama salaf mengatakan, "Barangsiapa mengamalkan 1/10 dari
ilmu yang ia ketahui, Allah akan mengajarkan apa yang ia tidak tahu."
Waqi' berkata, "Jika engkau ingin mengamalkan hadits, maka amalkanlah."
Kenapa para ulama menganjurkan seperti itu? Karena mengamalkan ilmu
lebih mengokohkan hafalan. Lebih dari itu, mengamalkan ilmu akan semakin
mendapat taufik oleh Allah pada ilmu lainnya, juga mengamalkannya
semakin menolongnya membedakan antara yang benar dan yang keliru. Allah
Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآَتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ
Semoga Allah memudahkan kita dalam menuntut ilmu, amal dan dakwah.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber: Nasho-ihu Manhajiyyah lii Tholabi 'Ilmis Sunnah An Nabawiyah, karya Syaikh Syarif Hatim bin 'Arif Al 'Auni, hal. 75-76, terbitan Darush Shumai'iy, thn 1432 H.
Sumber : http://rumaysho.com/faedah-ilmu/15-faedah-ilmu/4000-menguatkan-hafalan-dengan-mengamalkan-ilmu.html
0 komentar:
Post a Comment