Monday 3 September 2012

Kematian Ibu Melahirkan Lebih Banyak Terjadi di Jawa Bukan Daerah Terpencil

 
Jakarta, Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan angka ini, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit mendapat akses kesehatan. Tapi ternyata angka kematian ibu melahirkan justru banyak ditemui di Jawa bukan daerah terpencil.

Dengan demikian Indonesia masih belum berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil sejak 2007.

Pemerintah sendiri kini gencar mempromosikan Jampersal dengan harapan bisa menekan angka ibu melahirkan. Dengan program ini, semua ibu melahirkan dijamin mendapat penanganan medis di rumah sakit pemerintah secara gratis. Namun apa daya, angka kematian ibu melahirkan tetap tak bergeming.

"Meskipun sudah ada Jampersal, ternyata 40% persalinan masih dilakukan di rumah. Bisa jadi penyebab tingginya angka ini dikarenakan masalah transportasi," kata Ali Ghufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan RI dalam jumpa pers forum Asia Pacific Development Summit 2012 di Hotel J.W. Marriot Jakarta, Senin (3/9/2012).

Sampai saat ini, angka kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah sebanyak 228 dari setiap 100.000 kelahiran. Angka ini tetap stagnan sejak tahun 2007. Pemerintah menargetkan angkanya akan turun menjadi 102 kematian tiap 100.000 kelahiran pada tahun 2015 nanti.

Awalnya, tingginya angka kematian ibu melahirkan ini diduga banyak terjadi di daerah pelosok dan terpencil yang sulit mendapat akses layanan kesehatan. Namun ternyata anggapan itu keliru.

"Setelah kita teliti lebih lanjut, ternyata kasus kematian ibu melahirkan justru lebih banyak terjadi di Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah," terang Ali Ghufron.

Dengan adanya temuan ini, Ali Ghufron berharap pihak swasta bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk menekan angka kematian ibu melahirkan.

Praktiknya, pihak swasta diimbau untuk lebih banyak membangun layanan kesehatan di daerah dengan kasus kematian ibu melahirkan yang tinggi, bukan hanya di kota besar seperti Jakarta saja.

Apalagi mengingat anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan terbilang masih kecil, keikutsertaan pihak swasta akan sangat membantu meng-cover kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang baik.

"Amanat Undang-Undang Kesehatan adalah mengalokasikan 5% dari anggaran pemerintah untuk kesehatan, namun tahun ini hanya 2,5%. Namun secara angka jumlahnya mengalami kenaikan. Belum pernah kita dapat anggaran lebih dari 30 triliun seperti tahun ini," kata Ali Ghufron.

Sumber : http://health.detik.com/read/2012/09/03/165642/2006625/763/kematian-ibu-melahirkan-lebih-banyak-terjadi-di-jawa-bukan-daerah-terpencil?l992205755

0 komentar:

Post a Comment