Jakarta, Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan
angka ini, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit mendapat akses
kesehatan. Tapi ternyata angka kematian ibu melahirkan justru banyak
ditemui di Jawa bukan daerah terpencil.
Dengan demikian Indonesia masih belum berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil sejak 2007.
Pemerintah
sendiri kini gencar mempromosikan Jampersal dengan harapan bisa menekan
angka ibu melahirkan. Dengan program ini, semua ibu melahirkan dijamin
mendapat penanganan medis di rumah sakit pemerintah secara gratis. Namun
apa daya, angka kematian ibu melahirkan tetap tak bergeming.
"Meskipun
sudah ada Jampersal, ternyata 40% persalinan masih dilakukan di rumah.
Bisa jadi penyebab tingginya angka ini dikarenakan masalah
transportasi," kata Ali Ghufron Mukti, Wakil Menteri Kesehatan RI dalam
jumpa pers forum Asia Pacific Development Summit 2012 di Hotel J.W.
Marriot Jakarta, Senin (3/9/2012).
Sampai saat ini, angka
kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah sebanyak 228 dari setiap
100.000 kelahiran. Angka ini tetap stagnan sejak tahun 2007. Pemerintah
menargetkan angkanya akan turun menjadi 102 kematian tiap 100.000
kelahiran pada tahun 2015 nanti.
Awalnya, tingginya angka
kematian ibu melahirkan ini diduga banyak terjadi di daerah pelosok dan
terpencil yang sulit mendapat akses layanan kesehatan. Namun ternyata
anggapan itu keliru.
"Setelah kita teliti lebih lanjut, ternyata
kasus kematian ibu melahirkan justru lebih banyak terjadi di Jawa,
khususnya Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah," terang Ali
Ghufron.
Dengan adanya temuan ini, Ali Ghufron berharap pihak
swasta bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk menekan angka
kematian ibu melahirkan.
Praktiknya, pihak swasta diimbau untuk
lebih banyak membangun layanan kesehatan di daerah dengan kasus kematian
ibu melahirkan yang tinggi, bukan hanya di kota besar seperti Jakarta
saja.
Apalagi mengingat anggaran yang dialokasikan untuk
kesehatan terbilang masih kecil, keikutsertaan pihak swasta akan sangat
membantu meng-cover kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang
baik.
"Amanat Undang-Undang Kesehatan adalah mengalokasikan 5%
dari anggaran pemerintah untuk kesehatan, namun tahun ini hanya 2,5%.
Namun secara angka jumlahnya mengalami kenaikan. Belum pernah kita dapat
anggaran lebih dari 30 triliun seperti tahun ini," kata Ali Ghufron.
Sumber : http://health.detik.com/read/2012/09/03/165642/2006625/763/kematian-ibu-melahirkan-lebih-banyak-terjadi-di-jawa-bukan-daerah-terpencil?l992205755
Monday, 3 September 2012
Kematian Ibu Melahirkan Lebih Banyak Terjadi di Jawa Bukan Daerah Terpencil
18:23:00
No comments
0 komentar:
Post a Comment