A. KABEL
Ada tiga macam kabel yg umum dipakai dalam jaringan :
Ada tiga macam kabel yg umum dipakai dalam jaringan :
1. Kabel coaxial
Kabel coaxial atau populer disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif.
Keunggulan :
- Dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi Jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP (Repeater untuk jarak jauh dapat semakin optimal )
- Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic
- Kecepatan : 10 -100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: murah
- Ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thinnet-coaxial dan 500m untuk thicknet-coaxial
thicknet-coaxial
kabel koaksial tebal yang berdiameter 0,375 inci digunakan pada :Ethernet 10Base5 (untuk topologi bus)
thinnet-coaxial
suatu jenis kabel coax yg lebih tipis dan lebih fleksibel, thinnet digunakan pada jaringan Ethernet 10Base2 dan jaraknya bisa sampai 185 meter. (topologi bus)
kabel koaksial tebal yang berdiameter 0,375 inci digunakan pada :Ethernet 10Base5 (untuk topologi bus)
thinnet-coaxial
suatu jenis kabel coax yg lebih tipis dan lebih fleksibel, thinnet digunakan pada jaringan Ethernet 10Base2 dan jaraknya bisa sampai 185 meter. (topologi bus)
2. Fiber Optic
Adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi
Kontruksi kabel fiber optic
Core : bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari fiber glass yang kontinyu (dalam micron). Semakin besar ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
Cladding : merupakan lapisan plastik tipis yang menyelimuti fiber core.
Coating : adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
Cable jacket : merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi
Kontruksi kabel fiber optic
Core : bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari fiber glass yang kontinyu (dalam micron). Semakin besar ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
Cladding : merupakan lapisan plastik tipis yang menyelimuti fiber core.
Coating : adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
Cable jacket : merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.
Tipe-tipe kabel fiber optic :
- Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
- Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
- FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
- SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
- ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
- Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
- D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.
- SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
- LC konektor : Sebuah konektor kecil (little connector) yang digunakan untuk singel-mode dan juga mendukung multi-mode. dll
3. Kabel Twisted Pair (dua kabel yang terpilih)
Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial
Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial
Terdiri dari 2 Jenis yaitu :
a. UTP (Unshielded Twisted-Pair)
a. UTP (Unshielded Twisted-Pair)
- (Unshielded = tidak memiliki selimut)
- Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium.
- Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung.
- Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi.
- UTP mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
- Kecepatan : 10 – 100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: murah
- Ukuran conector: kecil s/d medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Category Kabel Unshielded Twisted Pair :
- cat 1: dipakai untuk kabel telephone
- cat 2: dipakai untuk token ring network dengan kecepatan 4mbps
- cat 3: dipakai untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk pemakaian 10mbps
- cat 4: Frequensi up to 20Mhz dan sering dipakai untuk 16mbps token ring network.
- cat 5: Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan 100Mbps tetapi kurang cocok untuk gigabit ethernet (1000 Mbit).
- cat 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabit ethernet (1000 Mbit).
- cat 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5 dan cat-5e
- cat 6a: Kabel masa depan untuk kecepatan up to 10Gbps
- cat 7: di design untuk bekerja pada frequensi up to 600Mhz.
Kabel UTP yang sering dipakai untuk LAN saat ini adalah kabel cat5 dan 5e
b. Shielded Twisted -Pair (STP)
- Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi ketahanan atas interferensi /pengaruh gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel.
- Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP.
- Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
- Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya.
- Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
- Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
- Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
- Media dan ukuran konektor: medium
- Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
INSTALASI KABEL UTP
Ada aturan tertentu untuk pemasangan kabel dengan standar EIA/TIA(electronic industries Association/Telecommunications Industries Association) asosiasi standart pengkabelan international.
Ada 2 macam standar pengurutan yaitu 568A dan 568B.
Standar 568A urutannya :
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Oranye
4. Biru
5. Putih Biru
6. Oranye
7. Putih Coklat
8. Coklat
Standar 568B urutannya :
1. Putih Oranye
2. Oranye
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
STRAIGHT TROUGHT
Apabila memakai standar 568A pada ujung yang satu, ujung yang lain harus juga memakai standar 568A juga, tidak boleh ujung yang satu standar 568A, yang lainnya 568B dalam 1 kabel UTP.
Harus menggunakan hub atau switch untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih.
CROSSOVER
Yaitu dengan cara ujung yang satu menggunkan standar 568B dan ujung yang satu lagi menggunakan 568A dalam satu kabel UTP
Apabila memakai standar 568A pada ujung yang satu, ujung yang lain harus juga memakai standar 568A juga, tidak boleh ujung yang satu standar 568A, yang lainnya 568B dalam 1 kabel UTP.
Harus menggunakan hub atau switch untuk menghubungkan 2 komputer atau lebih.
CROSSOVER
Yaitu dengan cara ujung yang satu menggunkan standar 568B dan ujung yang satu lagi menggunakan 568A dalam satu kabel UTP
Demikian yang dapat saya share atau saya
bagikan pada kesempatan kali ini, tunggu update informasi selanjutnya.
Terima kasih dan Semoga bermanfaat...
By : Adjie_ss
0 komentar:
Post a Comment