Intelektual muslim adalah kelompok
manusia tertentu yang diberi keistimewaan oleh Allah SWT. Allah menyebut mereka
yang menggunakan kecerdasan dan kapabilitas intelektualnya untuk mengambil
pelajaran sebagai ulul albab. Allah berfirman :
- Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendakinya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali ulul albab. (QS: 2:269)
- Mereka adalah orang yang bisa mengambil pelajaran dari sejarah umat manusia (QS: 12:111)
- Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah dan mereka itulah ulul albab (QS: 3:7)
- “Katakanlah “Apakah sama, orangorang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?” Hanya orangorang yang berakal sajalah yang bisa mengambil pelajaran.” (QS. Az- Zumar :9)
Karena ilmu yang dikuasai para
intelektual tersebut, Islam memberikan posisi/kemuliaan dibandingkan dengan
mereka yang tidak berilmu, selama ilmu itu disandarkan pada keimanan yang benar
kepada Allah swt. Firman Allah swt yang artinya : “Allah mengangkat
orang orang yang beriman diantara kalian dan mereka
yang diberi ilmu dengan beberapa derajat”
(QS. Al-Mujadalah : 11). Rasulullah saw juga bersabda: ”Barangsiapa
menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya
jalan ke surga.” (HR Muslim). ”Barang siapa didatangi kematian
dimana dia sedang menuntut ilmu untuk menghidupkan Islam, maka antara dia dan
para Nabi di surga adalah satu tingkat derajat.” (HR ad Darimi dan ibn
sunni dengan sanad hasan).
Demikianlah, Islam menempatkan para intelektual dalam kedudukan yang sangat mulia –hingga dikatakan bisa bersama
dengan para Nabi di surga-, selama mereka melandasi keilmuannya dengan
keimanan, dan mempergunakan/mengamalkan ilmunya dalam rangka menghidupkan
(syariah) Islam.
0 komentar:
Post a Comment